politickamisao.com – Lisa Frankenstein Bukan Horor Biasa, Ini Gila Tapi Romantis! Kalau kamu pikir Lisa Frankenstein cuma soal zombie murahan yang ngagetin, siap-siap dibalikkan pikiranmu. Film ini memang ada zombie-nya, tapi bukan buat nakutin. Justru yang ada malah bikin kamu ngakak, geleng-geleng kepala, lalu tiba-tiba mellow sendiri.

Lisa Frankenstein bukan film horor standar. Ia lebih ke campuran aneh antara romansa remaja, komedi gila, dan vibes gotik tahun 80-an yang dibumbui aroma cinta super nyeleneh. Kalau kamu suka sesuatu yang beda, absurd tapi tetap punya hati, film ini wajib dilirik.

Cerita Cinta di Tengah Kekacauan

Jadi ceritanya begini, Lisa Swallows, cewek SMA yang awkward dan penuh keresahan, malah jatuh hati pada mayat hidup. Bukan cuma sekadar suka-sukaan biasa, tapi cinta yang tumbuh karena saling ngerti satu sama lain. Aneh? Jelas. Tapi di sinilah daya tariknya muncul.

Setiap interaksi Lisa dan si “mayat bangkit” ini selalu ngasih kejutan. Kadang norak, kadang manis, kadang bikin mikir, “Kenapa ini malah jadi lucu?” Tapi dari situ juga film ini nancep. Chemistry mereka terasa jujur, meskipun absurd. Dan anehnya, itu justru bikin kisah ini relatable buat orang yang pernah ngerasa jadi “outcast.”

Apalagi suasana era 80-an yang diselipkan di sana-sini makin nambah nuansa eksentrik. Dari dandanan sampai dialognya, semuanya ngasih warna yang beda dan berani. Belum lagi selipan humor gelap yang bikin nonton terasa seperti naik roller coaster rasa.

Nggak Sekadar Gimik, Ada Pesan Tersirat

Meski dibungkus dengan gaya yang nyentrik, Lisa Frankenstein tetap punya isi. Film ini bukan sekadar parade kejadian aneh. Ada sesuatu yang lebih dalam soal penerimaan diri dan keberanian mencintai tanpa syarat.

Lisa bukan tipikal karakter cewek remaja mainstream. Dia aneh, canggung, bahkan terkesan antisosial. Tapi justru dari keanehan itulah dia belajar memahami makna koneksi yang sesungguhnya. Saat semua orang sibuk tampil sempurna, Lisa dan zombie-nya memilih jadi diri sendiri, tanpa topeng.

Pesan itu memang nggak diumbar dengan ceramah. Tapi kalau kamu cermat, maknanya bisa kerasa. Film ini mengajak penonton buat ngelihat cinta dari sudut yang berbeda. Bukan tentang siapa yang paling ideal, tapi siapa yang bisa nerima kamu apa adanya, meski kamu bau formalin.

Lihat Juga :  Misi Rahasia Dog Man: Selamatkan Kota dari Kejahatan!

Gaya Visual dan Humor Bikin Nagih

Lisa Frankenstein Bukan Horor Biasa, Ini Gila Tapi Romantis!

Selain ceritanya yang nggak biasa, gaya penceritaan di Lisa Frankenstein juga patut diacungi jempol. Editing cepat, warna yang mencolok, dan selipan efek-efek jadul malah bikin film ini tambah hidup. Semua terasa seperti nonton mimpi aneh tapi seru.

Humornya juga gak murahan. Banyak punchline yang diselipkan halus dan kadang muncul dari hal-hal gak terduga. Dari situ, film ini berhasil bikin penonton nyengir, bahkan tanpa harus berusaha terlalu keras.

Yang menarik, meskipun banyak kejadian aneh dan tokohnya absurd, film ini tetap bisa bikin emosi kita ikut kebawa. Bisa ketawa lepas, lalu beberapa menit kemudian, malah terharu. Campur aduk kayak salad rasa misteri.

Cocok Buat Kamu yang Bosan Film Standar

Kalau kamu penggemar genre horor-romance yang suka cari sesuatu yang beda, Lisa Frankenstein jelas bukan pilihan yang salah. Film ini gak bakal ngasihmu jumpscare murahan, tapi justru nyodorin sensasi yang lebih liar dan emosional.

Banyak momen konyol, tapi tetap ada nilai yang bikin kamu merenung setelahnya. Dan itu yang bikin Lisa Frankenstein lebih dari sekadar film eksperimental. Ini film yang sadar diri kalau dia aneh, tapi justru dari keanehan itu dia jadi punya identitas kuat.

Apalagi kalau kamu udah jenuh dengan film cinta yang template-nya gitu-gitu aja, Lisa Frankenstein bisa jadi penyegar. Ini cinta versi gila, tapi tetep punya makna. Bukan cuma sekadar zombie jatuh cinta, tapi juga soal bagaimana dua orang yang rusak bisa saling sembuhin.

Kesimpulan

Lisa Frankenstein bukan film yang bisa ditebak. Dari awal sampai akhir, semuanya terasa seperti ledakan kreativitas yang gak takut dianggap aneh. Tapi justru dari situlah pesonanya muncul. Film ini mengajarkan bahwa cinta gak harus logis, asal tulus dan bisa nerima kegilaan satu sama lain.

Kisah Lisa dan mayat hidup ini mungkin terdengar absurd. Tapi di balik semua kelucuan dan keanehan, ada sentuhan emosional yang bikin nempel di hati. Dan saat lampu bioskop nyala, kamu bisa jadi ketawa sendiri, lalu sadar: film ini gila, tapi bikin rindu.

You May Also Like

More From Author