politickamisao.com – Saat Alice Menggila! Petualangan Maut di Resident Evil: Afterlife Ketika dunia runtuh dan mayat hidup merajalela, satu nama yang nggak pernah diam adalah Alice. Di Resident Evil: Afterlife, dia nggak cuma balik dengan lebih banyak peluru, tapi juga dengan amarah yang siap meledak. Film keempat dari semesta Resident Evil ini jadi momen di mana Alice nggak sekadar bertahan, tapi menggila dengan cara yang bikin lawan kelimpungan dan penonton nggak bisa duduk tenang.
Masih dengan gaya khas yang nggak neko-neko, Milla Jovovich ngasih gebrakan besar lewat karakter Alice yang makin brutal. Dari awal film sampai adegan penutup, energi aksinya terus naik tanpa rem. Dan satu hal yang jelas Umbrella Corporation bakal punya lebih dari sekadar sakit kepala kali ini.
Aksi Dibuka Tanpa Ampun, Resident Evil: Afterlife Langsung Ngamuk!
Nggak butuh waktu lama buat Alice nunjukin sisi gilanya. Begitu film mulai, suara peluru langsung nyambut dan bangunan rahasia Umbrella di Jepang jadi ladang pembantaian. Tapi kali ini beda Alice nggak sendirian. Ada ‘klon Alice’ yang ikutan bikin kekacauan makin liar.
Meski akhirnya kekuatannya dicabut oleh Albert Wesker, semangatnya nggak ikut padam. Justru di sinilah letak kegilaan Alice makin nyata. Tanpa kekuatan super, dia malah jadi lebih buas. Setiap gerakan, setiap tembakan, semua penuh niat buat ngeratakan siapapun yang ganggu jalannya.
Dan di titik ini, film mulai nyeret penonton ke dunia yang lebih kelam, lebih sepi, tapi tetap brutal. Alice nggak lagi cuma cari pelarian. Dia mulai cari cara buat ngakhiri semua ini.
Los Angeles: Neraka Baru yang Penuh Tipuan
Perjalanan Alice membawanya ke Los Angeles yang hancur total. Kota yang dulu glamor berubah jadi penjara raksasa penuh zombie. Di sinilah dia ketemu kelompok baru yang terjebak di sebuah penjara dan berharap ada penyelamatan dari tempat misterius bernama Arcadia.
Tapi, seperti biasa, sesuatu yang terlalu indah biasanya cuma umpan. Alice tahu ini. Tapi demi bertahan dan nemuin jawaban soal Arcadia, dia tetap maju. Dan seperti biasa, yang nyari jawaban di semesta Resident Evil jarang pulang dengan selamat.
Saat zombie bermunculan dari bawah tanah dan tembok-tembok runtuh, Alice kembali jadi mesin penghancur. Tapi sekarang, dengan senjata seadanya dan tubuh manusia biasa. Justru di titik ini, karakter Alice terasa lebih “hidup” nggak lagi dewi tak terkalahkan, tapi sosok yang nekat karena nggak punya pilihan.
Pertarungan Resident Evil: Afterlife di Kapal dan Kembalinya Mimpi Buruk
Saat Alice dan tim akhirnya sampai ke Arcadia, yang mereka temuin bukan surga. Tapi markas Umbrella yang nyamar sebagai harapan palsu. Dan di sanalah, Albert Wesker nunggu dengan senyum sinis dan suntikan virus baru di tubuhnya.
Pertarungan mereka bukan sekadar baku hantam, tapi duel antara dua tekad keras. Alice, meski tanpa kekuatan, tetap ngelawan sampai titik terakhir. Bahkan ketika tubuhnya diterbangkan, dilempar, dipukul, dia selalu balik berdiri.
Dia kepala batu yang nggak kenal kata mundur. Dengan bantuan dari Claire Redfield dan Chris, pertarungan berakhir dalam ledakan. Tapi, seperti biasa, Umbrella nggak pernah benar-benar mati.
Dan film ditutup dengan ancaman baru dari langit. Alice yang berdiri di dek kapal, dengan wajah serius, ngasih tahu penonton satu hal: ini belum selesai.
Kesimpulan
Resident Evil: Afterlife bukan film yang manis. Tapi justru itu daya tariknya. Alice menggila dari awal sampai akhir, dan aksinya jadi semacam penegasan kalau dia bukan pahlawan biasa. Dia bukan penyelamat, tapi badai yang muncul di tengah kekacauan buat nyapu semua kebusukan.
Dari kloningan yang menghilang, kekuatan super yang hilang, sampai pertarungan brutal tanpa ampun, Alice tetap jadi pusat dari semua ledakan dan kekacauan. Dan meskipun dunia udah runtuh, satu hal tetap utuh niat Saat Alice Menggila buat nggak tunduk sama siapa pun.
Film ini jadi bab penting di semesta Resident Evil, di mana harapan bukan lagi cahaya, tapi keputusan buat terus jalan meski nggak ada ujungnya. Dan selama Alice masih hidup, Umbrella harus tetap waspada karena wanita ini nggak akan berhenti sebelum semuanya rata.